MAPAG TOYA DI MUNDUK BATULANTANG DAN MESABA DI PURA DUGUL SUBAK BATULANTANG
Sulangai, 18 Juni 2025/- Dengan dimulainya masa panen padi di Subak Batulantang, Krama Subak Batulantang melaksanakan Prosesi Mesaba Di Pura Dugul Subak Batulantang. Dalam konteks pertanian Bali, "Mesaba" atau "Ngusaba" adalah rangkaian upacara penting yang dilakukan saat musim panen padi. Upacara ini merupakan wujud rasa syukur dan permohonan berkah kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Pada saat yang sama juga dilaksanakan Prosesi Mapag Toya Yang Dilaksanakan DI Empelan atau Hulu Sungai Oleh Krama Munduk Batulantang Subak Batulantang. Prosesi mapag toya adalah ritual untuk menjemput air sebagai sumber kehidupan, khususnya untuk pertanian, dan memohon berkah serta keselamatan. Upacara ini biasanya dilakukan sebelum memulai pengolahan lahan sawah. Mapag Toya bertujuan untuk menghormati alam, khususnya air, yang merupakan elemen penting bagi kehidupan dan pertanian. Upacara ini juga memohon keselamatan dan hasil panen yang melimpah. Mapag Toya memiliki makna mendalam dalam agama Hindu, yaitu pemujaan kepada Tuhan dan penghormatan terhadap alam. Secara ekologis, upacara ini menjaga keseimbangan alam dan memastikan ketersediaan air untuk kebutuhan hidup. Upacara ini menekankan pentingnya air bagi kehidupan, terutama dalam konteks pertanian. Dengan melakukan Mapag Toya, masyarakat berharap mendapatkan air yang cukup untuk mengairi sawah dan menghasilkan panen yang baik.
(KIM Sulangai)